Senin, 19 November 2007

Dongeng: Cerita Tanpa Batas

Ini merupakan rangkaian cerita bersambung mengenai "Menulis Tentang Dongeng"
Setelah seri pertama yang berjudul "Menemukan Ide", kini saya hadirkan seri kedua mengenai dongeng.


Dongeng Asal-Usul

Anto sedang jalan-jalan ke toko buku yang ada di kotanya. Ia berjalan sendirian dan sebenarnya tanpa tujuan. Ia hanya ingin melihat-lihat perkembangan buku cerita anak saat ini.

Di sebuah rak tinggi di pojok toko buku, Anto melihat tumpukan buku anak yang berwarna-warni. Tampilannya sangat bagus dengan warna-warna ceria dan menarik minat anak-anak (Eye Catching, kalau menurut para desainer). Ia mengambil sebuah buku yang berjudul 'Asal-usul Kota Banyuwangi'. Membacanya sebentar kemudian meletakkannya kembali ke tempat asalnya.

Matanya kembali menyusuri tumpukan buku lain yang berada di rak. Satu dua buku diambilnya, dan dibacanya sekilas. Masing-masing berjudul 'Manik Angkeran dan Malin Kundang'.

Sedang asyik-asyiknya membaca dan membandingkan dua buku, tiba-tiba Andi muncul disebelahnya.

"Hayo, lagi ngapain?" tanya Andi mengagetkan Anto yang sedang serius.

"Setelah menoleh sebentar, Anto pun menjawab, "Kamu itu, jangan suka ngagetin orang kenapa? Kalau aku jantungan, bisa mati aku. Ngapain kamu ke sini?"

"Lho, kan aku duluan yang tanya ngapain kamu?" kata Andi.

"Cari buku," jawab Anto.

"Buku apa?" tanya Andi lagi.

"Apa aja sih. Cuman kayaknya pengin beli buku dongeng neh," jawab Anto.

"Kamu kan bukan anak-anak lagi, untuk apa beli buku dongeng, emang mau jadi pendongeng?" ledek Andi.

"Bukan begitu. Aku lagi pengin nulis tentang dongeng. Dan untuk itu, aku mau punya referensi dulu. Caranya, ya beli buku dongeng ini," jawab Anto.

"Eh, aku punya dongeng lho, mau?" tanya Andi.

"Mau banget dong," jawab Anto antusias. "Dongeng tentang apa?"

"Dongeng tentang kakekku. Beliau adalah orang yang senang bekerja keras, baik sama keluarga, dan suka menolong. Bahkan, pernah jadi ketua RT di kampungku," jelas Andi lebih semangat lagi.

"Uh....itu sih bukan dongeng. Emangnya aku mau bikin biografi," ujar Anto lemes. "Yang aku maksud itu, adalah dongeng asal-usul."

"Oh, jadi dongeng itu hanya tentang asal-usul," kata Andi.

"Dongeng bukan hanya tentang asal-usul. Dongeng bisa juga tentang kisah para peri atau yang biasa disebut Fairy Tale, Fabel yang isinya tentang kehidupan para binatang dan banyak lagi. Tapi saat ini aku hanya perlu dongeng tentang asal-usul."

"Bisa lebih jelas lagi, nggak. Apa sih dongeng asal-usul itu?" pinta Andi.

"Dongeng asal-usul itu adalah bentuk dongeng yang menceritakan tentang asal muasal nama suatu daerah atau benda. Di Indonesia banyak banget contoh tentang dongeng asal-usul. Misalnya, Sangkuriang, Danau Toba, Malin Kundang dan lain-lain," jelas Anto.

"Trus kalau...." belum selesai Andi mengungkapkan pertanyaannya, seorang pramuniaga mendekati mereka.

"Maaf, pak. Saya mau masukin buku ke dalam rak ini," kata pramuniaga itu.

"Oh ya, maaf mbak. Ayo Ndi kita pulang sekarang," ajak Anto.

"Lho, kamu nggak jadi beli bukunya," tanya Andi.

"Bulan depan, deh!" jawab Anto sambil berjalan pergi meninggalkan Andi yang bengong di belakangnya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wooo, bagus! Terusin ya...

Anonim mengatakan...

Terima kasih